Selamat datang

Senin, 23 Februari 2009

Senyum Awal Keberhasilan



Untuk menggapai keberhasikan perlu:

- senyum pada orang lain

- selalu berpikir positif (berprasangka baik )

- jangan mudah menilai negatif seseorang

Dalam kehidupan ini ada 3 potensi:

- kualitas / kekuatan hati

- pikiran

- tangan

Anda lebih menonjol kualitas hatinya, pikirannya atau tangannya?

Misal, orang jelas berbuat salah dan mengakuinya tapi berat untuk meminta maaf.

Misal, merasa benar-benar dibantu orang lain tapi berat untuk berterima kasih.

Itu semua tidak seimbang antara hati, pikiran dan tangan.

Penggunaan otak kiri dan kanan pun seringkali tidak imbang, sehingga perilaku seseorang tidak imbang. Seperti diketahui, otak kiri berfungsi dalam hal bahasa tulis, logika, angka, bahasa lisan dan penalaran ilmiah. Otak kanan dalam hal intuisi/naluri, dimensim ruang dan gerak, warna dan pola, imajinasi dan lamunan, ritme dan musik.

So, kalau ibadah itu otak kanan. Kalau ego, otak kiri. Otak pun seringkali konflik lho, so yang baik adalah seimbang. Kalau otak kiri dominan: seseorang tampak ngeyelan, sulit menerima kritik, tidak pandai bersyukur, jarang beribadah secara khusyuk dan lebih menuntut. Saat anak-anak yang lebih aktif otak kanannya, tapi setelah dewasa otak kiri yang lebih dominan.

Selasa, 17 Februari 2009

Ayo main

Lokasi Pantai Glagah Yogyakarta
Mg, 18 Januari 2009

Belajar sambil bermain
Utamiimutz@Gmail.com


Kita coba sharing tentang pembelajaran pada anak-anak usia dini yuuk. Ada suatu anggapan dari banyak para orang tua kalau yang namanya sekolah harus duduk dalam ruangan, mendengarkan guru bicara, menjawab pertanyaan guru, menulis, berhitung dan lain-lain. Tapi dalam kenyataan, justru model sekolah yang bagus adalah sekolah yang kembali kea lam. Contoh, model pembelajaran BirruNA, BCCT. Dalam BCCT bagus sekali. Anak belajar langsung pada benda aslinya. Misal di area pasir. Anak betul-betul main dengan pasir. Jadi anak tahu, Ooooooo, pasir ini to. Kalau dipegang rasanya begini to. Kalau diinjak? Kalu diberi air sedikit, lalu dibentuk pakai mangkuk? Kalau dibuat gunung-gunungan? Kalau ada pasir semangkuk, isinya ada berapa sendik makan ya? Warnanya? Boleh tidak kalau disebar-sebar sampai mengenai temannya? Banyak yang bisa dipelajari kan………. Beda kalau belajar hanya memakai alat peraga gambar.


Contoh,”Anak-anak, perhatikan. Ini ada gambar pasir. Kalian pernah kepantai? Disana akan anak-anak jumpai banyak pasir yang warnanya hitam………..”. Ya kalau anak-anak rumahnya dekat pantai, Kalau rumahnya di pegunungan dan jauh dari jalan transportasi umum? Model BirruNA masuk disini. Anak diajak jalan, belajar dialam bebas sehingga anak merasa menikmati. Bagaimana pendapat Anda? Coba tambahkan kalau ada masukan………please, ini terbuka untuk anda……kita berbagi untuk kita dan anak-anak bangsa sekarang dan yang akan datang. OK! Eh, hampir ada yang kelupaan.


Dengan bermain ternyata banyak keuntungan lho. Bermain mendukung berkembangnya seluruh aspek perkembangan anak karena menstimulasi:
1. perkembangan fisik: motorik halus dan motorik kasar
2. perkembangan intelektual
3. perkembangan bahasa
4. perkembangan social
5. perkembangan emosional

Bersambung………….always!! Salam sayang untuk Anda pembaca setiaku…..